Ini, gw mau sedikit share cerpen abal karya gw. Yaaaa... bisa dibilang baru sih soalnya ini baru gw buat waktu kelas X. Sama, untuk menjalankan kewajiban sebagai murid yang baik dan benar. Ini enggak jauh-jauh dari tugas Bahasa. Lihat aja dah ntar perbedaan bahasanya antara cerpen Bahasa Indonesia dengan cerpen yang emang sakarepnya gw buat. cekidot deh cekidot =))
============================================================
Semua terjadi
begitu saja. Asli, nyata, tanpa rekayasa atau sebuah naskah drama yang aku buat
sekalipun. Atau sebuah cerita fiksi yang sering ku karang setiap harinya. Yang
ku yakini hanyalah, mungkin ini adalah sebuah sandiwara indah yang Tuhan buat dan
menjadikan ku sebagai peran utamanya. Terima kasih ya Allah!
Aku memang sempat berkhayal dan bermimpi. Mimpi
indah, sangat indah. Dan sempat terpikir untuk mewujudkannya. Aku juga sempat
berdo’a kepada-Nya. Tapi aku tahu itu semua mustahil. Mimpi indahku terlalu
tinggi untuk aku capai. Bagai sebuah bintang terang yang berusaha ku raih. Itu
sulit, bukan? Apa kedengarannya mustahil? Iya, memang mustahil. Sudah ku bilang
mimpiku itu tidak mungkin dapat menjadi nyata.
Tapi siapa sangka? Kesempatan ku untuk mewujudkan
mimpiku datang secara tiba-tiba. Kesempatan itu datang tanpa ku terka, tanpa ku
kira, atau ku rancang sedemikian indah rupanya. Tapi itu semua yang terjadi.
Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Setelah sekian lama ku nantikan kesempatan
emas ini. Semuanya lapur dan lenyap begitu saja. Sedih? Ya, aku sedih. Haruskan
aku menunggu kesempatan kedua yang belum tentu ku dapatkan? Ataukah akan ada
sebuah keajaiban yang membawa kesempatan pertama itu kembali padaku? Entahlah…
…
Pagi itu, aku melakukan kebiasaanku seperti
biasa. Bangun tidur, mandi, sarapan, dan bersiap. Ku pakai sebuah jaket hitam
kesukaanku. Kemudian ku kaitkan earphone
yang terhubung ke handphoneku pada
telinga kanan dan kiri. Memilih-milih lagu dan memutuskan untuk mendengarkan
lagu dari Super Junior. Setelah itu aku meraih tas sekolahku dan berjalan ke
arah Ayah dan Ibu. Meraih tangan mereka satu per satu menciumnya seraya
berpamitan berangkat sekolah.
Seperti biasa, aku duduk di barisan kursi paling
depan. Duduk disebelah bangku Devi, dan berada di depan meja Lidya dan Hanifa.
Ya, mereka ber-4 adalah sahabat ku. Teman yang sama-sama berada dalam satu
dunia denganku. Maksudnya, Kami memiliki satu hobi dan kesukaan yang ada dalam
satu dunia yang tidak semua orang memilikinya. Bukan, kami bukan autis yang
memiliki dunia sendiri. Hanya memiliki minat dan kesukaan yang mungkin tidak
semua orang tahu dan suka. Apa itu? Ya, dunia K-Pop yang penuh dengan fangirling. Apa itu fangirling? Sudahlah, terlalu panjang jika aku jelaskan.
Sepulang sekolah…
“Super Junior mau gelar Super Show 4 Indonesia?”
Teriak Hanifa sambil melihat layar laptop yang ada di hadapannya. Sontak Aku,
Lidya, dan Devi menoleh ke arahnya.
“Hah?! Yang benar?” Seru kami bertiga.
Hanifa hanya menggeser laptop dan memperlihatkan
sebuah artikel yang terpampang jelas di layar laptopnya. Artikel mengenai
rencana kedatang Super Junior(Boyband terkenal asal negeri ginseng) ke
Indonesia dalam acara tur dunia yang mereka adakan di Jakarta. Batinku
berteriak girang. Ini adalah kesempatanku melihat mereka secara langsung. Super
Junior, idola ku. Apapun yang terjadi aku harus bisa melihat mereka secara
langsung! Apalagi ini di Indonesia. Negara ku sendiri, Negara yang begitu ingin
mereka(Super Junior) datangi.
Aku antusias untuk menontonnya. Tapi aku dibuat
was-was karena harga tiket masuk dan tanggal konser belum di tentukan. Aku
harap konsernya saat hari libur dimana aku sudah bebas dengan segala urusan
sekolah. Tapi bagaimana jika harga tiketnya telalu mahal? Atau uangku tidak
mencukupi untuk membeli tiket konsernya. Bagaimana jika konsernya digelar
sebelum tanggal keramat? Tanggal 23-26 April adalah hari keramat untukku. Apa
kau tidak tahu itu tanggal apa? Itu adalah hari-hari penentuan masa depanku.
Itu adalah 4 hari bersejarah! Hari dimana aku akan melaksanakan Ujian Nasional.
Bagaimana bisa aku mendapatkan izin menonton konser sebelum UN berlangsung. Aku
takut semua itu terjadi!
Hari berganti minggu. Akhirnya sebuah website berita mengumumkan tanggal dan
harga tiket konser. Aku menganga dan mematung selama beberapa detik membaca
pengumuman itu. Tak percaya. Aku bagai terjatuh dari lantai sepuluh.
“Apa?! Hanya selang dua hari dari UN?! Apa masih
boleh?” jeritku seketika.
“Hah, Masih harus Rp. 500.000 lebih lagi yang
harus aku kumpulkan dalam jangka waktu 1 bulan?! Itu mustahil!”
Ya, semua kesempatanku untuk bertemu dengang
Super Junior bagai runtuh tanpa sisa. Ya, konser Super Show 4 Indonesia yang
sudah selama ini aku nantikan harus aku relakan pergi melayang bersama semua
angan dan harapku yang tak akan tercapai? Aku tak rela!!!!!!!
Hari demi hari coba aku lewati dengan pasrah.
Walau memang sakit, harapanku sirna dan hilang dalam hitungan detik. Sudahlah,
tugasku kini hanya tinggal belajar dan belajar. Berharap UN ku tidak akan lapur
seperti harapanku menonton Super Show 4 Indonesia ini.
Persiapan ku menghadapi UN sudah mantap. Akhirnya
aku mengerjakan soal demi soal Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga
Matematika dengan lancar. Walau setiap malam aku memang sempat galau akan
konser impian yang tidak jadi aku tonton. Tapi apa boleh buat? Aku akan tetap
tidak akan menonton konser dan SS4INA itu akan tetap digelar akhir minggu ini
tanpa aku.
Hingga pada malam Kamis, dimana aku sedang asyik
dengan kertas-kertas latihan soal IPA yang ada dilantai kamarku, handphoneku berdering memberitahukanku
ada sebuah telepon masuk. Segera aku angkat telepon yang berasal dari kakak
sepupu ku yang ada di Jakarta itu.
“Halo,
Assalamu’alaikum?” Sapaku.
“Wa’alaikumsalam.”
Jawabnya.
“Tumben banget
telepon. Ada apa, Mba?” tanyaku pada Mba Vita, kakak sepupuku.
“Acara keluarga di
rumah Eyang hari Minggu ini ikut gak?”
“Iyalah ikut. Aku gak mau di rumah sendirian. Ditambah galau sama SS4.”
“Masih aja tuh
galau sama Super Show! Hahaha” balas Mba Vita terkekeh.
“Gaya banget dah yang nonton Super Show 4 Indonesia!”
jawabku sambil menaikan sedikit nada bicara, seolah menyindir.
“Hmmm…” Mba Vita
hanya mendehem perlahan. “Ada tawaran menarik nih!” sambungnya.
“Apa?” kataku tak
tertarik sama sekali.
“Berangkat ke
Jakarta hari apa?”
“Hari kamis abis
UN. Kenapa memang?”
“Berarti bisa ya?
Mba mau menawarkan sebuah tiket menuju mimpi indah kamu, Dek! Kamu pasti gak bakal menyesal menerima tawaran mba
mu ini!” Tawarnya seperti mas-mas sales yang suka menawarkan mesin cuci dari
rumah ke rumah.
“Maksudnya?”
Tanyaku bingung.
“Kamu mau ikut Mba
nonton SS4 gak?” jawabnya datar. Aku
terdiam sejenak.
“Hah?! Nonton
SS4?!” Teriakku seketika. Kaget.
“Biasa aja!!” teriakanku dibalas bentakan
keras.
“Maaf. Aku kaget!”
Kataku pelan.
“Iya, santai aja.
Gini loh, temen Mba ada yang tidak
jadi nonton. Dia dikasih tugas pergi ke Jogja, Sayang banget, kan? Nah, dia
kasih tiket konsernya ke Mba. Mba disuruh buat cari orang yang mau beli
tiketnya, setengah harga juga gak apa-apa. Dia juga gak begitu sedih. Soalnya dia udah pernah nonton Super Show di
Singapura. Lagi pula dia juga orang kaya. Hmmm, jadi kamu mau gak beli tiket
Junior VIP seharga Rp. 1.400.000 dengan harga cuma Rp. 700.000 aja? Konsernya yang hari Jum’at. Kan karena
kehabisan kuota, menejemennya tambah hari konser di hari Jum’at. Gimana?
Berminat?” Jelasnya panjang lebar.
Aku hanya terdiam mendengar penjelasan Mba Vita
tadi. Apa ini adalah sebuah kesempatan kedua yang Tuhan kasih untukku? Ataukan
sebuah keajaiban indah yang membawa kesempatan pertama datang kembali padaku?
Entahlah, aku tidak bisa berkomentar apa-apa. Rasanya seperti dibawa terbang
melayang ke langit ke tujuh. Atau bagai dijemput seorang pangeran tampan dan
diajaknya pergi mengunjungi istana indah yang berada di bulan sana. Atau
mungking layaknya seorang lelaki tampan yang ku sukai datang dan membawakanku
sebuah bintang. Ya Tuhan, aku senang sekali!
Hari yang selama ini aku nantikan pun datang.
Hari dimana mimpi ku akan menjadi nyata. Aku dan Mba Vita menyiapkan segala
perlengkapan menonton konser. Dari mulai lightsick,
banner, dan lain sebagainya. Aku juga tidak lupa membawa kamera saku. Ya,
walaupun resolusinya tidak begitu bagus tapi cukup ampuh untuk disembunyikan.
Alasannya karena kamera dilarang masuk ke area konser. Aku dan Mba Vita saja
menyembunyikan kamera di dalam mukena.
Dalam perjalanan tak henti-hentinya lagu Super
Junior mengiringi laju mobil kami yang di tumpangi oleh 5 orang ini. Paman ku yang
menyetir mobil, Bibi ku yang duduk di sebelah paman, Mba Vita, aku, dan kedua
teman Mba Vita, Mba Rima dan Mba Icha yang duduk di kursi belakang. Akhirnya
kami semua sampai di tempat digelarnya konser. Disana sudah terlihat banyaknya
kerumunan ELFs(Sebutan untuk penggemar Super Junior). Selain itu banyak
wartawan dari berbagai media masa. Dari radio, Koran, majalah, hingga TV ada
disana. Aku dan MbaVita sempat diwawancarai oleh reporter dari ANTV. Apa kalian
melihat ku di TV?
Tepat pukul 19.00 pintu venue dibuka. Semua yang miliki tiket dipersilahkan masuk, namun
sebelumnya barang bawaan kami diperiksa. Ditakutkan ada yang membawa
barang-barang berbahaya yang dapat menggangu kelangsungan konser Super Junior
itu. Begitu juga tas ku dan Mba Vita yang tak luput dari pemeriksaan. Kami
berdua sempat was-was lantaran ada kamera yang kami sembunyikan di dalam tas
mukena. Tapi syukurlah, itu berhasil. Kamere kecil ini berhasil kami bawa ke
dalam ruang konser dengan selamat.
Aku, Mba Vita, dan kedua temannya duduk di kursi
yang sekiranya nyaman untuk kami menonton konser. Walau tidak begitu dekan
dengan panggung tapi dari sini masih dapat melihat jelas wajah-wajah tampan
dari pada member Super Junior nanti. Lampu yang masih terang benderang
tiba-tiba mati. Menandakan konser segera dimulai. Cahaya terang lampu berganti
dengan cahaya dari lautan biru sapir yang berasal dari lightstick yang ELF bawa masing-masing. Sebuah alunan musik
perlahan mulai terdengar. Seketika teriakan antusias para ELF mengiringi
kemunculan para anggota Super Junior dari balik panggung.
Lagu pertama yang dibawakan mereka adalah Super
Man. Aku sempat terdiam beberapa detik melihat aksi panggung mereka yang begitu
memukau, Aku pun terbawa dengan suasana riuh ELF yang bersemangat. Kata “Super Junior”
begitu keras menggema dalam ruangan yang sangat besar itu. Lagu pertama
diakhiri dengan sebuah kalimat lirik lagu Super Man yang dinyanyikan Super
Junior yang diiringi dengan teriakan para ELF, “SUPER JUNIOR! THE LAST MAN STANDING!” Teriakan histeris para ELF
kemudia pecah tanpa diminta.
Kemudian lagu-lagu yang lain pun dibawakan dengan
sangat sempurna dan memukau. “Mereka lebih dari sekedar keren! Bahkan lebih
dari keren sekali!” batinku seketika. Yang membuatnya makin berkesan adalah
saat perkenalan para anggota Super Junior yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Walau dengan cara pengucapan yang terdengar aneh dan asing, tapi ini keren
sekali! Semua anggota mengawalinya dengan kalimat, “Halo, nama saya…” dan ada
pula yang di depannya ditambahkan, “Assalamu’alaikum. Nama saya…” Semua ELF
makin bersorak histeris ketika para member berkata, “Aku cinta kamu.” Dan
teriakan semakin keras saat sang ketua Super Junior berkata, “Saya suka
Indonesia gadis!” Disesela teriakanku aku sempat tertawa. Apa yang ia maksudkan
adalah “Saya suka gadis-gadis Indonesia.” ?
Setelah beberapa lagu dinyanyikan bersama, kini
adalah waktunya penampilan solo dari para personil Super Junior. Yang paling
membuatku terkesan adalah dua performa dari Shindong dan member favorit ku,
sebut saja Hyuk. Biar aku ceritakan apa yang membuatku menganga dibuat kagum.
Pertama saat Shindong menampilkan aksi solonya dengan menari. Ia memang salah
satu member yang dijagokan dalam hal menari. Yang membuatku terkesan adalah
lagu yang mengiringinya menari. Apa kalian tahu lagu apa itu? Lagu Indonesia
yang dinyanyikan Vidi Aldiano adalah lagu beruntung yang Shindong pilih untuk
mengiringinya menari. Lagu melow yang berjudul Cinta Jangan Kau Pergi. Terlebih
lagi saat Shindong menari, pas pada saat bagian reff lagu tersebut ia terlihat
komat-kamit mengikuti lirik lagu Cinta Jangan Kau Pergi. Itu sangat terlihat
jelas saat kamera mendekati wajahnya dan jelas terlihat pada layar besar yang
berada di sebelah panggung. Itu membuatku merinding.
Sedangkan penampilan memukau dari member
favoritku, ia menyanyikan sebuah lagu rapp
yang berjudul “Say My Name”. Ia memang jago, hebat, dan keren sekali jika
menyanyikan rapp. Diselingi dengan gerakan tarian yang memukau dan membuatku
tak henti-hentinya berteriak kagum. Ia memang keren. Keren sekali. Sangat
keren. Atau sangat keren sekali banget. Entahlah, sulit aku deskripsikan
bagaimana penampilan Hyuk yang sangat-sangat memukau itu. Di tengah lagu, ia
melakukan tarian solo. Sama seperti Shindong lagi. Tapi kali ini Hyuk melakukannya
dengan lagu beat yang bertempo
lumayan kencang. Aku kira ini lebih keren dari penampilan Shindong tadi. Hyuk
memang member yang sangat diandalkan untuk soal tarian. Kehebatan lain yang ia
miliki selain bernyanyi rapp dan menari adalah kemampuannya membuat lagu. Coba
saja dengar dan cari arti dari lagu yang Hyuk buat. Seperti lagu yang berjudul
“One Love” atau “A Short Journey” yang memiliki arti yang sangat dalam.
Kembali ke penampilan Hyuk dalam Super Show 4
Indonesia. Menuju akhir lagu, Hyuk terus bernyanyi rapp dengan energik dan
keren. Ia berkata, “Say My Name!” dan para ELF membalas, “Lee Hyuk Jae!”. Semua
histeris terutama aku yang sangat bersemangat. “Say My Name!” “Lee Hyuk Jae!”
“Say My Name!” “Lee Hyuk Jae!”
Hingga
konser ini selesai aku seakan tak ini beranjak dari tempat dudukku ini.
Entah seperti ada magnet yang menarikku untuk tetap duduk disini. Sekilas flashback selama 4 jam tadi tergambar dibenakku. Disaat
aku berteriak histeris karena aksi panggung yang memukau, menangis bersama
mereka karena haru. Tertawa karena aksi lucu mereka. Dan banyak lagi. Hingga
sesampainya aku dirumah. Aku merebahkan badanku di kasur. Aku berpikir sejenak.
Ini memang sebuah keajaiban indah yang Tuhan beri untukku. Siapa yang
menyangka? Siapa yang mengira? Akhirnya aku dapan menonton konser yang aku
idam-idamkan. Bahkan dengan membayar tiket dengan setengah harga. Kemudian aku
bersyukur. Terus berucap syukur atas kenikmatan yang baru saja Tuhan berikan
padaku. Pikiran ku melayang kembali pada saat acara konser Super Show 4
Indonesia yang baru satu jam tadi berakhir. Hingga akhirnya tanpa ku rasa aku
mulai terlelap tidur dan tenggelam dalam dunia alam kapukku.
-Tamat-
No comments :
Post a Comment