Wednesday, October 31, 2012

[Cerpen] Tidak Dapat Dipercaya

Hoy~
Ini, gw mau sedikit share cerpen abal karya gw. Yaaaa... bisa dibilang baru sih soalnya ini baru gw buat waktu kelas X. Sama, untuk menjalankan kewajiban sebagai murid yang baik dan benar. Ini enggak jauh-jauh dari tugas Bahasa. Lihat aja dah ntar perbedaan bahasanya antara cerpen Bahasa Indonesia dengan cerpen yang emang sakarepnya gw buat. cekidot deh cekidot =))
============================================================
Semua terjadi begitu saja. Asli, nyata, tanpa rekayasa atau sebuah naskah drama yang aku buat sekalipun. Atau sebuah cerita fiksi yang sering ku karang setiap harinya. Yang ku yakini hanyalah, mungkin ini adalah sebuah sandiwara indah yang Tuhan buat dan menjadikan ku sebagai peran utamanya. Terima kasih ya Allah!
Aku memang sempat berkhayal dan bermimpi. Mimpi indah, sangat indah. Dan sempat terpikir untuk mewujudkannya. Aku juga sempat berdo’a kepada-Nya. Tapi aku tahu itu semua mustahil. Mimpi indahku terlalu tinggi untuk aku capai. Bagai sebuah bintang terang yang berusaha ku raih. Itu sulit, bukan? Apa kedengarannya mustahil? Iya, memang mustahil. Sudah ku bilang mimpiku itu tidak mungkin dapat menjadi nyata.
Tapi siapa sangka? Kesempatan ku untuk mewujudkan mimpiku datang secara tiba-tiba. Kesempatan itu datang tanpa ku terka, tanpa ku kira, atau ku rancang sedemikian indah rupanya. Tapi itu semua yang terjadi. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Setelah sekian lama ku nantikan kesempatan emas ini. Semuanya lapur dan lenyap begitu saja. Sedih? Ya, aku sedih. Haruskan aku menunggu kesempatan kedua yang belum tentu ku dapatkan? Ataukah akan ada sebuah keajaiban yang membawa kesempatan pertama itu kembali padaku? Entahlah…
Pagi itu, aku melakukan kebiasaanku seperti biasa. Bangun tidur, mandi, sarapan, dan bersiap. Ku pakai sebuah jaket hitam kesukaanku. Kemudian ku kaitkan earphone yang terhubung ke handphoneku pada telinga kanan dan kiri. Memilih-milih lagu dan memutuskan untuk mendengarkan lagu dari Super Junior. Setelah itu aku meraih tas sekolahku dan berjalan ke arah Ayah dan Ibu. Meraih tangan mereka satu per satu menciumnya seraya berpamitan berangkat sekolah.
Seperti biasa, aku duduk di barisan kursi paling depan. Duduk disebelah bangku Devi, dan berada di depan meja Lidya dan Hanifa. Ya, mereka ber-4 adalah sahabat ku. Teman yang sama-sama berada dalam satu dunia denganku. Maksudnya, Kami memiliki satu hobi dan kesukaan yang ada dalam satu dunia yang tidak semua orang memilikinya. Bukan, kami bukan autis yang memiliki dunia sendiri. Hanya memiliki minat dan kesukaan yang mungkin tidak semua orang tahu dan suka. Apa itu? Ya, dunia K-Pop yang penuh dengan fangirling. Apa itu fangirling? Sudahlah, terlalu panjang jika aku jelaskan.
Sepulang sekolah…
“Super Junior mau gelar Super Show 4 Indonesia?” Teriak Hanifa sambil melihat layar laptop yang ada di hadapannya. Sontak Aku, Lidya, dan Devi menoleh ke arahnya.
“Hah?! Yang benar?” Seru kami bertiga.
Hanifa hanya menggeser laptop dan memperlihatkan sebuah artikel yang terpampang jelas di layar laptopnya. Artikel mengenai rencana kedatang Super Junior(Boyband terkenal asal negeri ginseng) ke Indonesia dalam acara tur dunia yang mereka adakan di Jakarta. Batinku berteriak girang. Ini adalah kesempatanku melihat mereka secara langsung. Super Junior, idola ku. Apapun yang terjadi aku harus bisa melihat mereka secara langsung! Apalagi ini di Indonesia. Negara ku sendiri, Negara yang begitu ingin mereka(Super Junior) datangi.
Aku antusias untuk menontonnya. Tapi aku dibuat was-was karena harga tiket masuk dan tanggal konser belum di tentukan. Aku harap konsernya saat hari libur dimana aku sudah bebas dengan segala urusan sekolah. Tapi bagaimana jika harga tiketnya telalu mahal? Atau uangku tidak mencukupi untuk membeli tiket konsernya. Bagaimana jika konsernya digelar sebelum tanggal keramat? Tanggal 23-26 April adalah hari keramat untukku. Apa kau tidak tahu itu tanggal apa? Itu adalah hari-hari penentuan masa depanku. Itu adalah 4 hari bersejarah! Hari dimana aku akan melaksanakan Ujian Nasional. Bagaimana bisa aku mendapatkan izin menonton konser sebelum UN berlangsung. Aku takut semua itu terjadi!
Hari berganti minggu. Akhirnya sebuah website berita mengumumkan tanggal dan harga tiket konser. Aku menganga dan mematung selama beberapa detik membaca pengumuman itu. Tak percaya. Aku bagai terjatuh dari lantai sepuluh.
“Apa?! Hanya selang dua hari dari UN?! Apa masih boleh?” jeritku seketika.
“Hah, Masih harus Rp. 500.000 lebih lagi yang harus aku kumpulkan dalam jangka waktu 1 bulan?! Itu mustahil!”
Ya, semua kesempatanku untuk bertemu dengang Super Junior bagai runtuh tanpa sisa. Ya, konser Super Show 4 Indonesia yang sudah selama ini aku nantikan harus aku relakan pergi melayang bersama semua angan dan harapku yang tak akan tercapai? Aku tak rela!!!!!!!
Hari demi hari coba aku lewati dengan pasrah. Walau memang sakit, harapanku sirna dan hilang dalam hitungan detik. Sudahlah, tugasku kini hanya tinggal belajar dan belajar. Berharap UN ku tidak akan lapur seperti harapanku menonton Super Show 4 Indonesia ini.
Persiapan ku menghadapi UN sudah mantap. Akhirnya aku mengerjakan soal demi soal Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga Matematika dengan lancar. Walau setiap malam aku memang sempat galau akan konser impian yang tidak jadi aku tonton. Tapi apa boleh buat? Aku akan tetap tidak akan menonton konser dan SS4INA itu akan tetap digelar akhir minggu ini tanpa aku.
Hingga pada malam Kamis, dimana aku sedang asyik dengan kertas-kertas latihan soal IPA yang ada dilantai kamarku, handphoneku berdering memberitahukanku ada sebuah telepon masuk. Segera aku angkat telepon yang berasal dari kakak sepupu ku yang ada di Jakarta itu.
“Halo, Assalamu’alaikum?” Sapaku.
“Wa’alaikumsalam.” Jawabnya.
“Tumben banget telepon. Ada apa, Mba?” tanyaku pada Mba Vita, kakak sepupuku.
“Acara keluarga di rumah Eyang hari Minggu ini ikut gak?”
“Iyalah ikut. Aku gak mau di rumah sendirian. Ditambah galau sama SS4.”
“Masih aja tuh galau sama Super Show! Hahaha” balas Mba Vita terkekeh.
“Gaya banget dah yang nonton Super Show 4 Indonesia!” jawabku sambil menaikan sedikit nada bicara, seolah menyindir.
“Hmmm…” Mba Vita hanya mendehem perlahan. “Ada tawaran menarik nih!” sambungnya.
“Apa?” kataku tak tertarik sama sekali.
“Berangkat ke Jakarta hari apa?”
“Hari kamis abis UN. Kenapa memang?”
“Berarti bisa ya? Mba mau menawarkan sebuah tiket menuju mimpi indah kamu, Dek! Kamu pasti gak bakal menyesal menerima tawaran mba mu ini!” Tawarnya seperti mas-mas sales yang suka menawarkan mesin cuci dari rumah ke rumah.
“Maksudnya?” Tanyaku bingung.
“Kamu mau ikut Mba nonton SS4 gak?” jawabnya datar. Aku terdiam sejenak.
“Hah?! Nonton SS4?!” Teriakku seketika. Kaget.
“Biasa aja!!” teriakanku dibalas bentakan keras.
“Maaf. Aku kaget!” Kataku pelan.
“Iya, santai aja. Gini loh, temen Mba ada yang tidak jadi nonton. Dia dikasih tugas pergi ke Jogja, Sayang banget, kan? Nah, dia kasih tiket konsernya ke Mba. Mba disuruh buat cari orang yang mau beli tiketnya, setengah harga juga gak apa-apa. Dia juga gak begitu sedih. Soalnya dia udah pernah nonton Super Show di Singapura. Lagi pula dia juga orang kaya. Hmmm, jadi kamu mau gak beli tiket Junior VIP seharga Rp. 1.400.000 dengan harga cuma Rp. 700.000 aja? Konsernya yang hari Jum’at. Kan karena kehabisan kuota, menejemennya tambah hari konser di hari Jum’at. Gimana? Berminat?” Jelasnya panjang lebar.
Aku hanya terdiam mendengar penjelasan Mba Vita tadi. Apa ini adalah sebuah kesempatan kedua yang Tuhan kasih untukku? Ataukan sebuah keajaiban indah yang membawa kesempatan pertama datang kembali padaku? Entahlah, aku tidak bisa berkomentar apa-apa. Rasanya seperti dibawa terbang melayang ke langit ke tujuh. Atau bagai dijemput seorang pangeran tampan dan diajaknya pergi mengunjungi istana indah yang berada di bulan sana. Atau mungking layaknya seorang lelaki tampan yang ku sukai datang dan membawakanku sebuah bintang. Ya Tuhan, aku senang sekali!
Hari yang selama ini aku nantikan pun datang. Hari dimana mimpi ku akan menjadi nyata. Aku dan Mba Vita menyiapkan segala perlengkapan menonton konser. Dari mulai lightsick, banner, dan lain sebagainya. Aku juga tidak lupa membawa kamera saku. Ya, walaupun resolusinya tidak begitu bagus tapi cukup ampuh untuk disembunyikan. Alasannya karena kamera dilarang masuk ke area konser. Aku dan Mba Vita saja menyembunyikan kamera di dalam mukena.
Dalam perjalanan tak henti-hentinya lagu Super Junior mengiringi laju mobil kami yang di tumpangi oleh 5 orang ini. Paman ku yang menyetir mobil, Bibi ku yang duduk di sebelah paman, Mba Vita, aku, dan kedua teman Mba Vita, Mba Rima dan Mba Icha yang duduk di kursi belakang. Akhirnya kami semua sampai di tempat digelarnya konser. Disana sudah terlihat banyaknya kerumunan ELFs(Sebutan untuk penggemar Super Junior). Selain itu banyak wartawan dari berbagai media masa. Dari radio, Koran, majalah, hingga TV ada disana. Aku dan MbaVita sempat diwawancarai oleh reporter dari ANTV. Apa kalian melihat ku di TV?
Tepat pukul 19.00 pintu venue dibuka. Semua yang miliki tiket dipersilahkan masuk, namun sebelumnya barang bawaan kami diperiksa. Ditakutkan ada yang membawa barang-barang berbahaya yang dapat menggangu kelangsungan konser Super Junior itu. Begitu juga tas ku dan Mba Vita yang tak luput dari pemeriksaan. Kami berdua sempat was-was lantaran ada kamera yang kami sembunyikan di dalam tas mukena. Tapi syukurlah, itu berhasil. Kamere kecil ini berhasil kami bawa ke dalam ruang konser dengan selamat.
Aku, Mba Vita, dan kedua temannya duduk di kursi yang sekiranya nyaman untuk kami menonton konser. Walau tidak begitu dekan dengan panggung tapi dari sini masih dapat melihat jelas wajah-wajah tampan dari pada member Super Junior nanti. Lampu yang masih terang benderang tiba-tiba mati. Menandakan konser segera dimulai. Cahaya terang lampu berganti dengan cahaya dari lautan biru sapir yang berasal dari lightstick yang ELF bawa masing-masing. Sebuah alunan musik perlahan mulai terdengar. Seketika teriakan antusias para ELF mengiringi kemunculan para anggota Super Junior dari balik panggung.
Lagu pertama yang dibawakan mereka adalah Super Man. Aku sempat terdiam beberapa detik melihat aksi panggung mereka yang begitu memukau, Aku pun terbawa dengan suasana riuh ELF yang bersemangat. Kata “Super Junior” begitu keras menggema dalam ruangan yang sangat besar itu. Lagu pertama diakhiri dengan sebuah kalimat lirik lagu Super Man yang dinyanyikan Super Junior yang diiringi dengan teriakan para ELF, “SUPER JUNIOR! THE LAST MAN STANDING!” Teriakan histeris para ELF kemudia pecah tanpa diminta.
Kemudian lagu-lagu yang lain pun dibawakan dengan sangat sempurna dan memukau. “Mereka lebih dari sekedar keren! Bahkan lebih dari keren sekali!” batinku seketika. Yang membuatnya makin berkesan adalah saat perkenalan para anggota Super Junior yang menggunakan Bahasa Indonesia. Walau dengan cara pengucapan yang terdengar aneh dan asing, tapi ini keren sekali! Semua anggota mengawalinya dengan kalimat, “Halo, nama saya…” dan ada pula yang di depannya ditambahkan, “Assalamu’alaikum. Nama saya…” Semua ELF makin bersorak histeris ketika para member berkata, “Aku cinta kamu.” Dan teriakan semakin keras saat sang ketua Super Junior berkata, “Saya suka Indonesia gadis!” Disesela teriakanku aku sempat tertawa. Apa yang ia maksudkan adalah “Saya suka gadis-gadis Indonesia.” ?
Setelah beberapa lagu dinyanyikan bersama, kini adalah waktunya penampilan solo dari para personil Super Junior. Yang paling membuatku terkesan adalah dua performa dari Shindong dan member favorit ku, sebut saja Hyuk. Biar aku ceritakan apa yang membuatku menganga dibuat kagum. Pertama saat Shindong menampilkan aksi solonya dengan menari. Ia memang salah satu member yang dijagokan dalam hal menari. Yang membuatku terkesan adalah lagu yang mengiringinya menari. Apa kalian tahu lagu apa itu? Lagu Indonesia yang dinyanyikan Vidi Aldiano adalah lagu beruntung yang Shindong pilih untuk mengiringinya menari. Lagu melow yang berjudul Cinta Jangan Kau Pergi. Terlebih lagi saat Shindong menari, pas pada saat bagian reff lagu tersebut ia terlihat komat-kamit mengikuti lirik lagu Cinta Jangan Kau Pergi. Itu sangat terlihat jelas saat kamera mendekati wajahnya dan jelas terlihat pada layar besar yang berada di sebelah panggung. Itu membuatku merinding.
Sedangkan penampilan memukau dari member favoritku, ia menyanyikan sebuah lagu rapp yang berjudul “Say My Name”. Ia memang jago, hebat, dan keren sekali jika menyanyikan rapp. Diselingi dengan gerakan tarian yang memukau dan membuatku tak henti-hentinya berteriak kagum. Ia memang keren. Keren sekali. Sangat keren. Atau sangat keren sekali banget. Entahlah, sulit aku deskripsikan bagaimana penampilan Hyuk yang sangat-sangat memukau itu. Di tengah lagu, ia melakukan tarian solo. Sama seperti Shindong lagi. Tapi kali ini Hyuk melakukannya dengan lagu beat yang bertempo lumayan kencang. Aku kira ini lebih keren dari penampilan Shindong tadi. Hyuk memang member yang sangat diandalkan untuk soal tarian. Kehebatan lain yang ia miliki selain bernyanyi rapp dan menari adalah kemampuannya membuat lagu. Coba saja dengar dan cari arti dari lagu yang Hyuk buat. Seperti lagu yang berjudul “One Love” atau “A Short Journey” yang memiliki arti yang sangat dalam.
Kembali ke penampilan Hyuk dalam Super Show 4 Indonesia. Menuju akhir lagu, Hyuk terus bernyanyi rapp dengan energik dan keren. Ia berkata, “Say My Name!” dan para ELF membalas, “Lee Hyuk Jae!”. Semua histeris terutama aku yang sangat bersemangat. “Say My Name!” “Lee Hyuk Jae!” “Say My Name!” “Lee Hyuk Jae!”
Hingga  konser ini selesai aku seakan tak ini beranjak dari tempat dudukku ini. Entah seperti ada magnet yang menarikku untuk tetap duduk disini. Sekilas flashback  selama 4 jam tadi tergambar dibenakku. Disaat aku berteriak histeris karena aksi panggung yang memukau, menangis bersama mereka karena haru. Tertawa karena aksi lucu mereka. Dan banyak lagi. Hingga sesampainya aku dirumah. Aku merebahkan badanku di kasur. Aku berpikir sejenak. Ini memang sebuah keajaiban indah yang Tuhan beri untukku. Siapa yang menyangka? Siapa yang mengira? Akhirnya aku dapan menonton konser yang aku idam-idamkan. Bahkan dengan membayar tiket dengan setengah harga. Kemudian aku bersyukur. Terus berucap syukur atas kenikmatan yang baru saja Tuhan berikan padaku. Pikiran ku melayang kembali pada saat acara konser Super Show 4 Indonesia yang baru satu jam tadi berakhir. Hingga akhirnya tanpa ku rasa aku mulai terlelap tidur dan tenggelam dalam dunia alam kapukku.

-Tamat-

No comments :