Monday, December 24, 2012

Phobia~ -___,-

I'm Back!
Ada sesuatu yang menggerakan jemari gue untuk mengetik semua materti yang sebenernya enggak mau dan males banget gue bahas ini. Entahlah tapi yang pasti dengan lancarnya jari-jari gue ini menari-nari diatas keyboad laptop.

FOBIA!!
Apa itu fobia? katanya om wikipedia adalah...
"Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa.

Gini deh, fobia itu sebuah perasaan takut yang luarbiasa atau perasaat taku banget sama sesuatu. Terlepas itu suatu objek benda, peristiwa, ataupun sifat. Dari mulai yang takut sama sesuatu yang masuk akal sampai sesuatu yang "masa sih?". Percaya atau tidak, itu memang ada. Seperti kata om wiki tadi, pandangan pengamat dengan si pengidap fobia itu sendiri berbeda. Ambil contoh dah, adakan orang yang fobia sama kucing? coba kita pikirkan~ hewan lucu, unyu, nan menggemaskan ini apa yang serem? Tapi menurut orang yang punya Felinophobia, banyak banget alasan yang menurut mereka masuk akal, kenapa harus takut sama kucing? Ya, misal, karena trauma dicakar, digigit, atau di...apain gitu misalnya.

Disini, gue mau cerita soal satu fobia gue yang hmm.... berniat bahas ini aja gw agak-agak gimanaaa gitu...

***

Vermiphobia atau Scolechiphobia

Vermiphobia atau Scolechiphobia merupakan salah satu jenis fobia yang menjadikan cacing sebagai objek/stimulus yang ditakutkan. Orang yang mengidap Vermiphobia/Scolechiphobia ini akan merasakan rasa takut yang luar biasa jika melihat cacing. Entah itu ngeliat wujud asli si cacing, gambar, video, wujud asli, ataupun imajinasi. Si penderita fobia ini tuh bakal ngerasain takut yang teramat sangat takut banget sekali tentang apapun mengenai cacing. Percaya atau tidak, GUE buktinya -____,-

Vermiphobia atau Scolechiphobia ini biasanya terjadi karena si pengidap pernah mengalami sebuah peristiwa/kejadian yang mengerikan, menakutkan, atau sesuatu yang bersifat "ngeri"lah gitu. Peristiwa dimana si pengidap terdapat pada posisi fiksasi atau terikat/terkekang.

Kita ambil contoh, perasaan fiksasi ini terjadi dimana saat gue berada dalam sebuah kamar mandi, baru selesai mandi dan hendak keluar kamar mandi. Unfortunately, ada 2buahekor(?) cacing dan besar meliuk-liuk dengan indahnya di deket pintu layaknya penari perut profesional -__-. Pada saat itu lah dimana gue merasakan perasaan terfiksasi. Semacam, What should I do? Die, eaten by worms. or Stay at in the bathroom with worms? Galau? JELAS sekali situasi ini akan membuat gue mencoba untuk berpikir kritis. Berpikir secara cepat. Apa yang harus gue lakukan? Menghadapi sesuatu yang gue benci atau malah balik mundur dan menyerahkan hidup dan mati gue pada mereka. Saat itu gue memilih untuk menyerah. Mundur 3langkah dan berteriak "Kyaaaaa~" terus sesek napas padahal enggak ada sejarahnya gue punya asma. Sampai pembatu gue dateng dan menyiram kedua cacaing itu hingga mereka masuk dalam saluran air dengan bahagia. Gue pun keluar kamar mandi dengan muka pucat dan mersimbah keringat dingin. terduduk di sofa dengan lemasnya sambil minta dibuatkan teh hangat. Berlebihan? Iya memang iya. Tapi ini serius. Cerita yang gue alami ini nyata dan pernah terjadi pada hidup gue.

Sejak saat itu, kalau gue liat cacing rasanya ingin teriak, "Ya Allah, ambil aku~" kemudian pingsan. Namun semenjak kelas 3SMP akhir gue sedikit mikir dan mencoba buat menghilangkan fobia gue yang aneh ini. Ya lu bayangin aja. Seekor binatang yang ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran tubuh manusia, hewan yang kata temen-temen gue tinggal ditarik-injek-dan menjret, bisa buat gue diam tak berdaya, menitihkan air mata, collaps, pingsan, dan black out?

Terus gue mikir...
Iya juga ya! Kenapa juga gue musti takut sama cacing yang enggak ada apa-apanya sama gue. Sejak saat itu gue berjanji bahwa gue harus lebih berani apapun alasannya gue harus bisa berani menghadari mereka. Tapi dengan niat dan keberanian awal yang sekuat baja. Gue kembali bertemu dengan cacing di teras depan rumah teman gue. Dengan cekatan dan tanpa ba-bi-bu gue langsung ambil langkah seribu dan ngibrit masuk ke dalam rumah terduduk di sofa masih dengan wajah pucat pasi dan keringat dingin yang tiba-tiba mengalir di dahi gue. dengan wajah sepanik Spongebob saat melihat cacing-besar-Alaska gue berteriak lemas, "Caciing...Caciiing... Itu ada cacing deket pager!!!" sambil nunjuk teras.
Lagi-lagi gue terfiksasi dan enggak bisa berbuat apa-apa.

Setelah gue baca-baca-dan baca lagi tentang artikel-artikel yang membahas tentang Bagaimana cara mengatasi fobia? Isinya selalu sama, "Hadapi fobia tersebut!" Kampret, jadi gue harus berantem sama cacing  gitu? Pake pedang, pistol, dan bambu runcing? Oke itu enggak mungkin.

Gue terus berpikir dan berpikir, gimana bisa gue berani lawan cacing yang asli saat gue masih bisa dibuat ketakutan hanya karena lihat gambar doang. Tapi dengan bantuan teman-teman gue yang jahil dan tekad gue yang kuat akhirnya semenjak gue masuk SMA timbulan kemajuan yang amat sangat pesat!

Beberapa minggu yang lalu, gue kembali masuk ke kamar mandi dan menemukan sesosok makhluk besar menggeliat di pojok kamar mandi. Dengan tangan bergetar hebat karena berani(?) gue siram makhluk itu dengan segayung air dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim. Damn! makluk itu enggak masuk saluran air walau jarak mereka enggak sampai satu jengkal anak bayi. Lalu masih dengan badan yang bergetar hebat dan keringat yang terus bercucuran, gue keluar kamar mandi dan mengambil satu genggam garam yang kebetulan ada di dekat situ. Blush~ gue lempar segenggam garam yang akhirnya menggunung menimbun makhluk yang buat gue lebih mengerikan dari hantu itu. Dengan seciprat keberanian yang tersisa, gue mencoba melihat makhluk yang menggeliat-geliat menyeramkan diantara garam. "Mati kau! Mati kau!" seru hati gue menderu-deru. Hingga akhirnya ia tidak terlihat bergerak lagi.

Akhirnya gue berjalan lunglai ke arah sofa, merebahkan tubuh lelah gue. Mengelap keringat dingin di pelipis gue dengan kaus lengan pendek yang gue pakai saat itu. Dengan suara lemah dan bergetar gue bilang, "Mba... aku pengen di buatkan teh hangat ya!"

...

No comments :